Wali Kota Eri Cahyadi Luncurkan Kabinet “Surabaya Berkah”: Tujuan dan Komitmen Utamanya Apa?


Beranjak.id

Mendekati pengambilan sumpah jabatan untuk tim perangkat daerahnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengenalkan nama “Kabinet Surabaya Berkah” dalam masa baktinya yang kedua.

Nama ini digunakan sebagai versi setempat dari “Kabinet Merah Putih” di skala nasional. ‘Kabinet Surabaya Berkah’ melambangkan tekad untuk mengubah birokarsi dengan fokus pada kepentingan masyarakat.

Wali Kota Eri pun mengatakan bahwa nama ‘Kabinet Surabaya Berkah’ mencerminkan komitmennya Pemkot untuk membentuk birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional, serta terbuka kepada publik.

“Pemerintah Kota Surabaya berencana menyebut mereka sebagai Kabinet Surabaya Berkah. Kami akan memantau kinerjanya secara bersama-sama,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Balai Kota pada hari Rabu (16/4).

Kabinet ini nantinya akan diisi oleh Kepala Perangkat Daerah (PD) terpilih, usai melewati proses seleksi panjang dalam lelang jabatan yang digelar terbuka pada Februari – Maret 2025 lalu.

Selama tahapan tender untuk posisi tersebut, calon-calon sudah menyampaikan ideologi mereka. “Saya menginginkan individu yang berani, bertekad kuat pada disiplin kerja, penuh dengan gagasan baru, serta bersikap baik terhadap sesama,” tambahnya.

Sebagai bagian dari pembentukan Kabinet Surabaya Berkah, Wali Kota Eri menyatakan bahwa integritas serta keberanian di bidang layanan publik merupakan fondasi penting. Dia juga memuji partisipasi masyarakat selama proses seleksi tersebut berjalan.

“Ketika memegang tanggung jawab dari masyarakat, kami perlu berani membuat keputusan. Saya sudah sejak awal menekankan pada seluruh calon kepala dinas bahwa setiap tujuan serta performa harus dapat diukur dengan jelas,” katanya.

Pada kesempatan kali ini, Wali Kota Eri mengulangi penegasannya tentang kontrak kinerja yang telah ditanda-tanganinya oleh para calon Kepala Perangkat Daerah. Kontrak tersebut mencakup berbagai tanggung jawab serta sasaran spesifik yang perlu diraih dengan jelas.

“Dalam perjanjian prestasi yang telah ditandatangani, dengan tegas disebutkan bahwa apabila sasaran belum dicapai, pihak concerned diharuskan untuk siap mengajukan pengunduran diri,” jelaskan politikus dari PDI Perjuangan itu.

Kendati demikian, ia memastikan pergantian Kepala PD tidak akan mengganggu kesinambungan program. Komitmen yang telah dibuat tetap menjadi acuan meskipun terjadi pergantian jabatan.

“Gagasan serta komitmen yang telah ditentukan akan tetap dijadikan panduan, bahkan saat terjadi perubahan kepemimpinan dalam diri Kepala PD. Penerusnya harus meneruskan janji-janji yang telah disetujui sebelumnya,” jelas Eri.

(*)

Bagikan Artikel Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

| Artikel Terkait