Tips Kesehatan Penting Sebelum Berangkat Haji: Atasi Lelah, Batasi Gula, dan Konsumsi Oralit


Beranjak.id

– Kurang dari 16 hari lagi, tepatnya pada 2 Mei 2025, kloter pertama jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Arab Saudi. Satu hari sebelumnya, yakni 1 Mei 2025, seluruh jemaah dijadwalkan mulai memasuki asrama haji.

Menghadapi acara itu, Ketua Tim Kesehatan Haji, Liliek Merhaendro Susilo, memberikan berbagai petunjuk kesehatan untuk menjamin bahwa para jemaah tetap dalam keadaan bugar ketika melaksanakan ibadah di Bumi Suci.

Dalam Acara Bimbingan Teknis Untuk Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada hari Rabu tanggal 16 April, Liliek mengutamakan kebutuhan untuk mulai menerapkan pola hidup sehat semenjak dini.

Langkah-langkah sederhana seperti olahraga ringan dan mengatur pola makan, menurutnya, bisa berdampak besar pada kebugaran jemaah saat beribadah nanti.

“Dari sekarang,biasakanlah melakukan kegiatan olahraga ringan. Berjalan kaki selama 30 menit pada saat fajar sudah cukup untuk mempersiapkan tubuh,” ungkapnya.

Di luar olahraga, dia juga mendorong jemaah untuk memperhatikan nutrisi makanan dan kecukupan cairan dalam tubuhnya. Liliek merekomendasikan kepada para kandidat haji untuk mengurangi penggunaan gula, garam, dan lemak, sambil terbiasa meminum setidaknya dua liter air putih sehari.

“Terutama bagi jemaah yang sudah punya penyakit bawaan seperti hipertensi atau diabetes, pola makan sehat itu wajib,” ujarnya.

Untuk menjaga hidrasi tubuh, Liliek juga menyarankan agar jemaah mulai mengenal dan menggunakan oralit atau garam rehidrasi sejak di Tanah Air. Ini penting sebagai bekal menghadapi cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.

“Oralit dapat dikonsumsi satu kali sehari ketika berada di rumah. Nantinya, kami akan menyediakan ribuan sachet di KKHI untuk memenuhi kebutuhan selama 70 hari,” terangnya.

Dia pun menekankan pentingnya menjaga aktivitas fisik para jemaah di Bumi Suci, terlebih pada waktu siang. “Setelah selesai melaksanakan ibadah umrah yang wajib, jemaah dianjurkan untuk beristirahat di hotel dan shalat bisa dilakukan di dalam kamar. Nantinya baru boleh keluar jika mereka merasa lebih segar,” ujarnya.

Liliek pun merekomendasikan beberapa barang pribadi seperti topi, kacamata hitam, masker, dan penyemprot air supaya dibawa ketika meninggalkan hotel sehingga para jamaah masih bisa terlindung dari cuaca panas berlebih. Tak kalah pentingnya, pastikan juga untuk meminum cukup air sesudah melakukan kegiatan di luar ruangan serta mengonsumsi oralit guna mencegah dehidrasi.

“Bila kita memulai perlindungan diri mulai sekarang, Insya Allah pada saat masuk asrama tanggal 1 Mei mendatang, kondisi badan akan lebih siap. Sebab ibadah haji tidak hanya mengharuskan adanya niat, tetapi juga diperlukan stamina yang baik,” demikian katanya.

Bagikan Artikel Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

| Artikel Terkait