Beranjak.id

– Kamu tim kucing atau tim anjing? Pertanyaan singkat ini sebenarnya dapat menunjukkan banyak hal terkait karakteristik individu. Psikolog sudah cukup lama memiliki minat pada ikatan yang ada di antara manusia dan binatang kesayangan.

Penelitian baru-baru ini mengungkap tujuh perbedaan mencengangkan di antara orang-orang yang cenderung lebih suka kucing dibandingkan dengan mereka yang preferensi utamanya adalah anjing. Berdasarkan laporan dari Geediting.com pada hari Kamis, 17 April, mari kita bahas lebih jauh tentang hasil-hasilnya yang menarik tersebut.

1. Tingkat Ekstroversi

Salah satu perbedaan utama terletak pada derajat keekstravertan. Studi mengindikasikan bahwa individu yang memfavoritkan anjing umumnya memiliki sifat lebih ekstrovert, energik, serta gemar berinteraksi sosial.

Ini bisa terjadi karena anjing cenderung memerlukan tingkat interaksi yang lebih besar, misalnya dengan diajak berjalan-jalan atau bermain di luar ruangan, sehingga hal tersebut pada gilirannya mendorong pemiliknya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

2. Tingkat Neurotisme

Di sisi lain, individu yang lebih memfavoritkan kucing biasanya memiliki tingkat neurotisme yang lebih tinggi. Neurotisme sendiri merujuk kepada kecondongan untuk menjumpai perasaan negatif seperti ketakutan, depresi, serta kemarahan yang cepat timbul.

Walaupun bukan berarti seluruh pencintai kucing itu cemas, studi tersebut mengungkapkan ada hubungan antara kegemaran pada kucing dengan nilai neurotisisme yang lebih tinggi.

3. Keterbukaan terhadap Pengalaman

Dalam hal keterbukaan terhadap pengalaman, pecinta kucing cenderung lebih unggul. Mereka umumnya lebih imajinatif, artistik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan terbuka terhadap ide-ide baru.

Pada saat bersamaan, para penyayang anjing pun terbuka untuk mencoba hal baru, namun dengan tingkat yang agak lebih rendah dibandingkan pencintai kucing.

4. Tingkat Kesetujuan

Para penggemar anjing menampilkan tingkat kerjasama yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan para pencintai kucing. Kerjasama ini menggambarkan betapa mudahnya seseorang tersebut untuk diajak berkolaborasi, kecenderungan mereka dalam bersikap sopan, serta bagaimana mereka memancarkan rasa empati dan cinta.

Anjing sendiri dikenal sebagai hewan yang setia dan mudah dilatih, sehingga mungkin menarik bagi orang yang memiliki sifat serupa.

5. Tingkat Kehati-hatian

Orang yang menyukai anjing juga cenderung lebih berhati-hati dan terorganisir. Mereka lebih bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki perencanaan yang baik.

Hal ini mungkin terkait dengan tanggung jawab yang lebih besar dalam merawat anjing, seperti jadwal makan, olahraga, dan kunjungan ke dokter hewan yang rutin.

6. Gaya Hidup

Pilihan antara menyukai kucing atau anjing pun kerapkali menggambarkan pola hidup sang pemilik. Orang yang gemar kucing umumnya menunjukkan kecendrungan gaya hidup yang lebih tenang dan otonom.

Kucing adalah hewan yang relatif tidak membutuhkan banyak perhatian dan bisa menghibur diri sendiri. Sementara itu, pecinta anjing cenderung lebih aktif dan menikmati kegiatan di luar ruangan bersama hewan peliharaan mereka.

7. Kepribadian Hewan Peliharaan

Menggugah adalah temuan dari riset ini yang mengungkapkan bahwa sifat binatang kesayangan kerap kali merefleksikan karakter sang pemilik.

Pemilik anjing yang ekstrovert cenderung memiliki anjing yang juga aktif dan suka bermain. Di sisi lain, pemilik kucing yang lebih tertutup mungkin memiliki kucing yang lebih tenang dan suka menyendiri.

Tentu saja, preferensi terhadap kucing atau anjing hanyalah satu aspek kecil dari kepribadian seseorang, dan tidak semua orang akan cocok dengan stereotip ini.

Namun, temuan ini memberikan wawasan menarik tentang bagaimana jenis hewan peliharaan yang kita pilih dapat mencerminkan dan bahkan memengaruhi karakteristik psikologis kita.