
Hallo Sobat Beranjak – Osteoporosis, kondisi tulang yang menjadi keropos dan mudah patah, umumnya dikenal sebagai penyakit yang menyerang orang lanjut usia. Namun, faktanya osteoporosis juga bisa terjadi sejak masa anak-anak, bahkan sebelum masa pubertas.
Osteoporosis pada anak, yang juga dikenal sebagai juvenile osteoporosis, adalah kondisi langka di mana kepadatan tulang menurun sehingga tulang menjadi rapuh dan lebih mudah patah. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari faktor genetik, kondisi medis tertentu, efek samping obat-obatan, hingga gaya hidup yang kurang sehat seperti kekurangan asupan kalsium dan vitamin D serta kurang aktivitas fisik.
Tulang anak-anak dan remaja sedang dalam masa pertumbuhan dan pembentukan yang sangat aktif hingga usia sekitar 25 tahun. Pada masa ini, tulang membangun jaringan baru dan memperbaiki tulang yang rusak. Jika proses ini terganggu, misalnya karena kekurangan nutrisi atau aktivitas fisik yang kurang, maka risiko osteoporosis meningkat.
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan sejak masa anak-anak antara lain:
- Rutin Berolahraga, Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, dan latihan beban ringan sangat dianjurkan. Olahraga membantu meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang sehingga tulang menjadi lebih kuat dan sehat.
- Cukupi Kebutuhan Kalsium, Kalsium adalah mineral utama yang membentuk tulang. Anak-anak perlu mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, keju, yoghurt, tahu, tempe, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Jika diperlukan, suplemen kalsium dapat diberikan dengan anjuran dokter.
- Konsumsi Vitamin D yang Cukup, Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan baik. Sumber vitamin D alami adalah paparan sinar matahari pagi serta makanan seperti minyak ikan, jamur, dan telur. Suplemen vitamin D juga bisa diberikan jika asupan dari makanan dan sinar matahari kurang.
- Penuhi Kebutuhan Protein, Protein penting untuk membangun jaringan tulang dan menjaga kesehatan tulang. Sumber protein yang baik antara lain daging, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
- Hindari Kebiasaan Buruk, Anak-anak perlu dijauhkan dari kebiasaan yang dapat merusak tulang, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik berlebihan yang dapat mengganggu siklus menstruasi pada remaja perempuan.
- Skrining dan Pemeriksaan Berkala, Jika terdapat faktor risiko atau kondisi medis tertentu, pemeriksaan kepadatan tulang (bone mineral density) dan konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Sobat Beranjak, mencegah osteoporosis sejak masa anak-anak sangat memungkinkan dengan pola hidup sehat yang meliputi olahraga teratur, asupan nutrisi yang cukup terutama kalsium dan vitamin D, serta pengelolaan faktor risiko. Upaya ini tidak hanya membantu tulang anak tumbuh kuat tetapi juga mengurangi risiko osteoporosis di masa dewasa dan lansia. Oleh karena itu, edukasi dan perhatian orang tua serta lingkungan sangat penting untuk membentuk kebiasaan sehat sejak dini.