Dalam Wawancara dengan Media Malaysia, Pelatih Persib Ungkap Kekuatan Timnas Indonesia


Beranjak.id Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, berbicara mengenai perkembangan sepak bola di Indonesia.

Indonesia telah resmi mengamankan tempatnya untuk bertanding di Piala Dunia U-17 tahun 2025 yang akan datang.

Pada level senior, tim nasional Indonesia tengah berkompetisi di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Tentu saja, hal itu menjadi indikasi bahwa sepak bola Indonesia mulai memperlihatkan kemampuan terbaiknya di kancah dunia.

Selain itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama serta dasar yang kokoh untuk mencapai tingkatan seperti ini.

Bojan Hodak punya pandangan tersendiri tentang sepak bola di Indonesia.

Hal ini juga disampaikan saat dia mendapatkan kesempatan berbicara di media Malaysia.

Pada saat tersebut, ia menerima pertanyaan terkait tim nasional U-17 Indonesia lalu kemudian membahas mengenai tim nasional Indonesia secara keseluruhan.

Menurunya lagi, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir punya cita-cita besar buat mengembangkan tim nasional di seluruh kategori usia.

“Mereka menanyakan saya soal tim U-17, jadi saya katakan apa adanya,.”

“Setelah Erick Thohir (Ketua Umum PSSI) menjabat, ia menjadi pribadi yang berniat investasi dan bertindak demi kemajuan negeri ini,” ungkap Bojan Hodak seperti dikutip oleh Beranjak.id dari sumber Kompas.com.

Pelatih berpaspor Kroasia ini melanjutkan, banyak pihak yang menilai bahwa tulang punggung timnas Indonesia saat ini adalah dari pemain keturunan.

Menurutnya, hal tersebut cukup wajar dan memang tidak melanggar aturan FIFA.

Mereka memiliki darah Indonesia dan berhak bermain untuk tanah leluhurnya.

Ini yang harus dihormati karena Indonesia hanya berusaha memanfaatkan semua komponen untuk memperkuat tim.

Kamu mungkin melihat beberapa keluhan tentang para pemain asal Belanda, tetapi semuanya berasal dari latar belakang tertentu.

Semua mereka merupakan campuran antara separuh Belanda dan separuh Indonesia, dan hal tersebut adalah legal.

“Mereka memiliki latar belakang orangtua atau kakek nenek dari Indonesia, dan ini merupakan peraturan yang disetujui oleh FIFA,” jelasnya.

Bojan menyatakan bahwa sekarang PSSI perlu mempertimbangkan cara kerja proses regenerasi pemain.

Mereka perlu mengutamakan pelatihan generasi muda untuk mencapai performa yang stabil dari tim nasional.

Ia menginginkan agar hal itu dipertimbangkan secara cermat karena permasalahan ini muncul di berbagai negara.

Maka untuk saya, semuanya tak menjadi soal. Itu adalah sesuatu yang positif.

Hanya ada satu poin penting saat ini dan itu adalah Indonesia perlu mengkhususkan diri dalam meningkatkan potensi generasi muda.

” Ini merupakan tantangan bagi seluruh benua Asia, tidak sekadar Indonesia saja,” ungkap Bojan.

Bagikan Artikel Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

| Artikel Terkait