WASPADA APLIKASI JALUR MASUK MALING M-BANKING MERAJARELA

Hallo Sobat Beranjak – Berita terbaru mengungkap adanya 15 aplikasi berbahaya yang menjadi jalur masuk maling M-Banking, yang telah diunduh jutaan kali oleh warga Indonesia. Aplikasi-aplikasi ini banyak menyamar sebagai aplikasi keuangan resmi atau pinjaman online palsu (pinjol), seperti Spy Loan, yang mempromosikan bunga rendah dan syarat mudah untuk menarik korban. Setelah diunduh, aplikasi tersebut mencuri data pribadi dan keuangan pengguna, yang kemudian digunakan pelaku untuk menguras rekening korbannya atau meneror dengan penagihan bunga pinjaman super tinggi.

Modus penipuan juga semakin canggih, termasuk penggunaan teknik fake BTS yang dapat mencegat SMS OTP (one time password) sehingga pelaku bisa memalsukan nomor pengirim SMS dari bank dan mengarahkan korban ke situs phishing untuk mencuri data login M-Banking. Penipu sering menghubungi korban dengan nomor telepon yang tampak resmi dan meminta kode OTP dengan alasan validasi akun, padahal kode tersebut digunakan untuk mengakses rekening korban.

Untuk menghindari penipuan, nasabah disarankan tidak mengklik tautan mencurigakan yang diterima lewat SMS atau WhatsApp, tidak memberikan kode OTP, PIN, atau password kepada siapapun, selalu mengunduh aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi, dan segera melapor ke bank serta pihak berwajib jika mencurigai adanya aktivitas mencurigakan.

Tanda-tanda aplikasi M-Banking yang tidak aman atau akun M-Banking yang mungkin telah dibobol meliputi:

  1. Transaksi Mencurigakan, seperti adanya transfer dana, pembelian, atau penarikan tunai yang tidak pernah dilakukan oleh pemilik akun;
  2. Perubahan Saldo yang Tidak Wajar dengan pengurangan saldo secara tiba-tiba tanpa alasan jelas;
  3. Notifikasi Transaksi atau Perubahan Akun yang Aneh, misalnya pemberitahuan login dari perangkat atau lokasi tidak dikenal, perubahan data pribadi (email, nomor telepon, PIN) tanpa izin, atau notifikasi berulang untuk transaksi gagal;
  4. Pesan atau Panggilan Tidak Biasa, yang mengaku dari bank dan meminta informasi sensitif seperti kode OTP, PIN, atau password. Bank resmi biasanya tidak meminta data tersebut melalui telepon atau SMS;
  5. Perangkat Tidak Dikenal Terhubung ke akun M-Banking, yang bisa menandakan akses tidak sah;
  6. Aplikasi sering berhenti tiba-tiba atau muncul permintaan masuk ulang yang tidak wajar, yang bisa menjadi tanda aplikasi disusupi malware atau disadap;
  7. Penggunaan Aplikasi M-Banking dari Sumber Tidak Resmi atau Aplikasi Palsu yang berpotensi berbahaya dan bisa mencuri data pengguna;
  8. Penggunaan Jaringan Wi-Fi Publik yang Tidak Aman saat mengakses M-Banking juga meningkatkan risiko pembobolan melalui serangan peretasan jaringan.

Sobat Beranjak, pengguna disarankan untuk selalu mengunduh aplikasi M-Banking dari toko resmi, rutin memantau aktivitas rekening, tidak membagikan kode OTP atau password kepada siapapun, serta waspada terhadap pesan dan panggilan mencurigakan untuk menjaga keamanan akun mereka.

Bagikan Artikel Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

| Artikel Terkait