Mufidah Jusuf Kalla Puji Presiden Deby Vinski: Promosi Seni Sutera Indonesia di Pentas Dunia


Beranjak.id

Mufidah Jusuf Kalla, seorang anggota Dewan Kehormatan Dekranas atau Dewan Kerajinan Nasional, mengekspresikan kegembiraannya serta perasaan bangganya ketika mendapatkan hadiah khusus dari Kongres Dunia tentang Terapi Sel Induk dan Medis Regeneratif yang diselenggarakan di Roma, Italia pada bulan Maret kemarin.

Tanda mata itu terdiri atas syal sutra handmade dari merek lokal bernama SROJA Silk Scarf, yang secara khusus diserahkan oleh Prof. Deby Vinski, ahli di bidang pencegahan penuaan global yang populer dengan sebutan The Queen of Anti-Aging.

“Seperti produk lokal semacam ini layak dipuji. Mutunya tidak tertinggal jauh dari syal sutra bermerek internasional,” ungkap istri mantan wapres Jusuf Kalla tersebut yang terlihat cantik dan energik pada saat itu. Dia menekankan bahwa hadirnya SROJA Silk Scarf di kancah global juga membantu perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, lebih spesifik lagi bidang kerajinan tangan.

Syal sutra Sroja yang disajikan menampilkan ciri khas uniknya sendiri. Terbuat dari proses pembuatan tangan, barang ini menggabungkan pola batik asli Indonesia dengan gambaran mewah Gereja Basilika—simbol arsitektur Vatican dan Italia. Syal tersebut dirancang spesifik oleh Profesor Deby Vinski bekerja sama dengan seorang perancang lokal bagi organisasi global bernama World Council of Stem Cell (WOCS), yang mencakup 74 negeri di seluruh dunia.

Prof. Deby Vinski, sekaligus Menjabat Sebagai Wakil Ketua Umum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI), Dikenal Karena Aktivitasnya dalam Mempromosikan Pariwisata Medis Indonesia Di Berbagai Platform Internasional.

Jusuf Kalla yang ikut hadir ketika laporan tentang aktivitas tersebut disampaikan juga menunjukkan dukungannya tidak hanya untuk pencapaian Deby tetapi juga upayanya dalam mendukung promosi hasil kerajinan tangan serta produksi dari Indonesia di kancah internasional. Menurutnya, syal sutra asli Indonesia pantas menjadi suatu hal yang membuat bangga secara nasional dan harus terus dipromosikan ke seluruh dunia.

Deby memang terkenal karena selalu mendukung promosi budaya hasil negeri anggota mereka, sebagaimana ditunjukkan ketika Kongres WOCPM di Bali dibuka oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Selama makan malam gala, ibu-ibu berprestasi dengan kebaya yang termasuk dalam LIP menampilkan busana kebaya dalam pertunjukan gaya. Acara ini sangat meriah dan berhasil menyita perhatian serta pujian kagum dari para undangan internasional.

Pada saat World Congress di Paris, terdapat 12 model serta beberapa profesor terkemuka yang memamerkan busana tradisional dan tekstil. Penggabungan antara Kongres Kedokteran Regeneratif dan Sel Punca bersama pemodelan budaya hasil kerajinan tangan dan desainernya dari Indonesia akan sangat mendukung promosi pariwisata kesehatan.

Mufidah menginginkan tindakan Prof. Deby dapat memberikan motivasi kepada banyak orang agar tetap mendorong hasil cipta karya putra bangsa menuju pentas internasional. “Semoga Prof. Deby selalu menyebarkan pengenalan tentang kerajinan lokal kita di berbagai belahan dunia saat melakukan perjalanan dengan misinya yang berkaitan dengan kesejahteraan dunia,” ungkap Ibu Mufidah.

Dengan bantuan dari para pemimpin dalam negeri, karya-karya lokal seperti Syarikat Rotan Jepara Onta Asli (SROJA) Silk Scarf dipercaya akan semakin menempati posisi yang baik di hati konsumen pasar global. (*)

Bagikan Artikel Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

| Artikel Terkait