Ingin Mencoba Hidroponik? Ini Dia Variasi Sistem yang Bisa Anda Coba di Rumah!



PIKIRAN RAKYAT BENGKULU –


Siapa bilang berkebun harus selalu kotor-kotoran dengan tanah? Tren berkebun modern bernama hidroponik hadir sebagai solusi cerdas dan praktis, bahkan untuk kamu yang tinggal di lahan terbatas.


Biasanya, ketika mendengar kata hidroponik, yang terbayang adalah tanaman yang akarnya menjuntai di air. Namun, tahukah kamu bahwa dunia hidroponik menyimpan lebih banyak kejutan?


Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan berbagai


jenis-jenis hidroponik


yang ternyata bisa dengan mudah kamu coba di rumah!


Ada enam sistem hidroponik populer yang sering digunakan, masing-masing dengan keunikan dan cara kerjanya tersendiri. Penasaran apa saja? Inilah dia daftarnya:


  1. Wick System (Sistem Sumbu): Si Paling Simpel untuk Pemula


Bayangkan sebatang lilin dengan sumbu penyerap minya. Prinsip kerja sistem tersebut hampir sama! Pada sistem sumbu, tanaman ditanam di dalam suatu medium seperti kapas atau sabut kelapa. Nutrisi cair lalu disalurkan menuju akar tanaman lewat sumsu berbahan dasar kain atau tali. Kekhasannya ada pada fenomena fisika bernama gaya kapiler, sehingga zat gizi dapat mencapai akar secara otomatis tanpa harus merendam batangnya. Sistem irigasi ini ideal bagi para pemula dikarenakan konstruksinya yang simple serta harga pembuatannya cukup rendah. Anda bahkan bisa mendaur ulang botol plastik tua dan benda-benda rumah tangga lain menjadi alat pertanian hidroponik mini menggunakan metode ini.


  1. Water Culture (Sistem Air): Akar Bebas Bernapas dalam Nutrisi


Sistem ini benar-benar “bermain air”! Akar tanaman akan langsung direndam dalam larutan nutrisi. Namun, jangan khawatir akarnya akan busuk! Untuk mencegahnya, pompa udara digunakan untuk memasok oksigen ke dalam larutan nutrisi. Gelembung-gelembung udara yang dihasilkan membantu akar tetap sehat dan mampu menyerap nutrisi dengan baik. Sistem ini ideal untuk tanaman yang tumbuh cepat seperti selada atau beberapa jenis herba.


  1. Flood and Drain (Sistem Banjir dan Kering): Siklus Nutrisi yang Menyegarkan


Sistem ini agak lebih maju tetapi sangat handal. Tanaman diletakkan di dalam substrat penanaman, lalu secara periodis, pompa akan menyebarkan solusi gizi menuju wadah tanaman tersebut, sehingga menenggelamkan akarnya pada zat-zat makanan esensial. Selepas jangka masa tertentu, solusi gizi itu kemudian dikuras kembali hingga habis. Pola penggenangan dan penyurutannya menjaga agar akar selalu mendapat asupan nutrisi serta suplai oksigen yang maksimal.


  1. Nutrient Film Technique (NFT): Lapisan Nutrisi Tipis untuk Pertumbuhan Optimal


NFT adalah teknik yang cukup populer di kalangan penghobi hidroponik. Dalam sistem ini, akar tanaman diletakkan dalam saluran miring. Larutan nutrisi dipompa dan mengalir tipis-tipis (seperti film) di sepanjang saluran, membasahi akar secara terus-menerus. Aliran nutrisi yang konstan ini memastikan tanaman mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup untuk tumbuh subur. Sistem ini sangat efisien dalam penggunaan air dan nutrisi.


  1. Deep Water Culture (DWC): Rendam dan Gerakkan untuk Akar yang Kuat


Mirip dengan


water culture


, namun dalam DWC, akar tanaman direndam dalam larutan nutrisi yang lebih dalam dan dipompa agar terus bergerak. Selain itu, udara juga dipompa ke dalam larutan untuk meningkatkan kadar oksigen. Pergerakan air dan pasokan oksigen yang melimpah menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan akar yang kuat dan sehat.


  1. Sistem Aeroponik (Aeroponic System): Akar yang Mengapung di Udara dan Menyerap Gizi dari Angin


Inilah sistem hidroponik terunik dan paling maju! Di dalam sistem aeroponik, akar tanaman tak diletakkan di media tanam ataupun air. Justru mereka diposisikan menggantung di udara lalu secara periodis semprotan mister dari solusi gizi dilakukan. Teknik ini membolehkan akar mendapat asupan oksigen ekstra, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan tumbuhan dengan pesat.


Lebih dari Hanya enam Kategori:


Di samping enam tipe dasar tersebut, masih terdapat beberapa metode hidroponik lainnya yang bisa Anda jumpai, antara lain Sistem Drip Irrigation (sistem penyiraman melalui tetesan air yang hemat), Sistem Fertigasi (penyemprotan nutrisi sekaligus dengan proses irigasi), serta Sistem Bubbleponic (perpaduan teknik DWC dan aeroponik).


Maka, YangMana yang Sesuai Buat Anda?


Pemilihan


jenis-jenis hidroponik


Yang pas benar-benar tergantung pada berbagai hal, termasuk tipe tanaman apa yang mau Anda budidayakan, seberapa besar ruang yang ada di rumah Anda, sampai kelengkapan perlengkapannya dan juga ketersediaan alatnya.


budget


.


Sistem sumbu dan


water culture


dapat menjadi opsi yang bagus bagi pemula berkat kemudahannya.


Di samping itu, NFT dan aeroponik memberikan efisiensi serta peluang perkembangan yang lebih besar, walaupun hal ini mungkin mengharuskan adanya modal dan pemahaman tambahan.


Ingin mencoba menanam sayuran secara hidroponik di rumah? Dengan mempelajari beberapa hal tentangnya, Anda bisa mulai.


jenis-jenis hidroponik


Ini, Anda dapat memilih sistem yang paling cocok dengan situasi dan keinginan Anda. Semoga sukses dalam percobaan Anda dan nikmati pengalaman bertanam tanpa menggunakan tanah! ***

Bagikan Artikel Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

| Artikel Terkait