Beranjak.id
– Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) baru saja mengumumkan tujuh nama penerima penghargaan untuk atlet voli puteri terbaik usai selesainya musim kompetisi Liga Voli Korea 2024/25. Akan tetapi, nama Megawati Hangestri Pertiwi dari Indonesia tidak termasuk di antara para pemenang itu.
Tujuh pemain voli yang menerima penghargaan tersebut meliputi Gyselle Silva dari GS Caltex, Kim Yeon-Koung dari Pink Spiders, Vanja Bukilic juga berasal dari Red Sparks, serta Yeum Hye-Seon sama-sama berada di tim yang sama, yakni Red Sparks. Selanjutnya ada Lee Da-Hyeon dari Suwon Hillstate, Anilise Fitzi dari Pink Spiders lagi, dan terakhir Lim Myung-Ok dari Hi-Pass.
Kehadiran nama Megawati tidak terdapat pada daftar tersebut sungguh membuat heran. Sebab, atlet voli dari Jember ini bermain dengan luar biasa. Selain berhasil mendukung Red Sparks mencapai babak final, ia punya rekam jejak pribadi yang sangat mengesankan.
Red Sparks berada di posisi ketiga pada musim reguler 2024/2025 setelah meraih 23 kemenangan dan 13 kekalahan, yang memberikan mereka total 64 poin, cukup untuk lolos ke babak playoff.
Megawati dan rekannya berhasil mengungguli Suwon Hyundai E&C Hillstate dengan total skor 2-1, sehingga lolos ke babak final untuk berhadapan dengan Incheon Pink Spiders. Walaupun mereka kalah dari Incheon Pink Spiders dengan agregat 2-3, pencapaian menjadi runner-up tetap dianggap luar biasa bagi Megawati dan timnya yang dikenal sebagai Red Sparks.
Seiring dengan musim regular, Mega berhasil mengumpulkan 802 angka dan menempati posisi ketiga dalam jajaran topskor. Dengan demikian, secara keseluruhan, dia sukses meraih 1020 poin sepanjang seri pertandingan musim kompetisi 2024/2025.
Sungguh tak mengherankan jika para pecinta sepak bola voli di tanah air sangat marah dengan keputusan KOVO yang enggan mencantumkan nama Megawati dalam jajaran tujuh pemain voli putri terbaik untuk musim Liga Voli Korea 2024/25.
Bukan hanya para pendukung dari Indonesia, bahkan media asal Korea pun kebingungan dengan fakta bahwa Megawati tak memperoleh penghargaan apapun. Yang mengejutkannya lagi, atlet voli yang sudah berumur 25 tahun itu secara langsung menyampaikan kritik tajam terhadap KOVO ketika ia mengetahui dirinya gagal masuk dalam daftar Best 7 Liga Voli Korea musim 2024/25.
“Udah effort tapi gak dihargai jadi jual mahal aja sekalipun datang ke rumah haha,” tulis Megawati di akun TikTok @pinkpurplegirl3.
Para penggemar voli Tanah Air lantas memboikot KOVO rame-rame. Akibat aksi boikot penggemar bola voli Indonesia, KOVO rugi miliaran rupiah akibat kejadian tersebut.
Kini aksi boikot tersebut mulai terlihat pada akun instagram KOVO, sebelum acara penghargaan tersebut, Instagram federasi voli Korea itu masih memiliki jumlah followers sekitar 125.000.
Namun, kini followers tersebut menurun drastis, dan dilansir dari Social Blade, per Rabu (16/4) jumlah followers akun Instagram KOVO langsung menurun 14,145 orang. Jumlah itu diprediksi akan terus menurun seiring kekecewaan fans Indonesia kepada KOVO.
Tak hanya Instagram, imbas kekesalan penggemar voli Tanah Air juga terlihat pada channel Youtube KOVO yang sebelumnya memiliki 222 Ribu pelanggan, kini menjadi 212 Ribu.
Seperti yang diketahui, pemilihan 7 pevoli terbaik ini pun dinilai berdasarkan performa sepanjang musim, melibatkan voting dari media massa, komite pengamat, pelatih dan kapten tim, serta rekor individu pemain.
Media massa memiliki bobot 40%, komite pengamat 10%, pelatih dan tim 10%, dan rekor individu 40%.
Berikut Adalah Daftar 7 Pemain Volly Puteri Unggulan Liga Volly Korea Musim 2024/25:
Hitter lawan: Gyselle Silva (GS Caltex Seoul KIXX)
Pembangun serangan sisi: Kim Yeon-Koung (Incheon Pink Spiders)
Pembangun serangan luar: Vanja Bukilic (Red Sparks Daejeon)
Setter: Yem Hye-Seon (Red Sparks Daejeon)
Tengah blok: Lee Da Hyeon (Suwon Hyundai E&C Hillstate)
Middle pemberhenti: Anilise Fitzi (Incheon Pink Spiders)
Lim Myung-Ok dari Gimcheon (Korea Selatan) menggunakan Jalan Cepat Tol Gimcheon dengan kartu HI-PASS.
